Selasa, 18 Februari 2014
PERGINYA MATAHARIKU
Matahariku.......
berjalanlah dengan tenang.
jangan ragu karna aku telah mampu.
walau aku rapuh.
aku akan belajar hidup sepertimu.
Jiwaku tak berarti tanpa cahayamu
kangen, dan jenuh membaur jadi satu.
aku tau engkau menungguku.
Matahariku......
terangmu redup tak bersisa.
hangatmupun pergi entah kemana.
Engkau meninggalkan duka dalam jiwa,
yang tidak bisa terhibur dengan dunia.
melainkan ikhlas padanya yang ku pinta.
MEMENDAM
Seperti ada bagian yang hilang
Sepi menyambut asa
Bersama hati yang terperangkap
Aku bimbang dan ragu
Menemukanmu adalah hal tak terduga
Dan perasaan ini menjadi sangat asing terjamah
Siapa yang bisa dipercaya?
Ketika keyakinan tertumpu pada
sayap-sayap patah
Lalu kau menghilang seperti
matahari yang di telan bulan
Pantaskah aku mengharapkannya?
Sementara puin-puin rindu tak mampu
terlerai ke permukaan
Pantaskah aku mendambanya?
Sementara butir-butir pilu menyegelnya
dalam bingkai peti
Sepi menyambut asa
Bersama hati yang terperangkap
Aku bimbang dan ragu
Menemukanmu adalah hal tak terduga
Dan perasaan ini menjadi sangat asing terjamah
Siapa yang bisa dipercaya?
Ketika keyakinan tertumpu pada
sayap-sayap patah
Lalu kau menghilang seperti
matahari yang di telan bulan
Pantaskah aku mengharapkannya?
Sementara puin-puin rindu tak mampu
terlerai ke permukaan
Pantaskah aku mendambanya?
Sementara butir-butir pilu menyegelnya
dalam bingkai peti
Langganan:
Postingan (Atom)