Kamis, 18 Februari 2010

~ MUHAMMAD THUFAIL AL GHIFARI ~

Muhammad Thufail Al Ghifari adalah salah satu rapper yang cukup dikenal di komunitas hiphop local dan nasyid indonesia. Kedua albumnya sudah memberi warna tersendiri dalam perjalanan eksistensinya. Walau aransemen music di album Syair Perang Panjang sempat mendapat banyak cercaan dari komunitas hiphopindo, ditambah syair – syair islam yang tajam, tegas dan sangat agresif membuat Thufail sering dicap rapper islam garis keras bahkan hingga saat ini masih banyak yang memberikan penilaian tersebut.

Namun dibalik semua pro kontra itu, Thufail Al Ghifari ternyata mampu membuktikan ketangguhan prinsip dan idealisnya. Tidak sedikit orang – orang yang terinspirasi dengan lagu – lagunya, bahkan memilih hijrah membela islam karena terinspirasi oleh lagu – lagu Thufail Al Ghifari.

Thufail Al Ghifari terlahir dari pasangan Pendeta, masuk islam tahun 2002 setelah melewati proses pemikiran dan pencarian jati diri yang panjang. Jiwa musiknya merupakan warisan dari sang ayah yang juga mampu memainkan semua jenis alat music dari gitar, bas, piano, keyboard hingga drum. Thufail pertama kali membuat band dengan nama Rafflesia di kelas 2 SMP. Rafflesia memainkan lagu – lagu dari Godbless, Kantata Takwa, Slank, Boomerang, Jamrud hingga Iwan Fals. Setelah lulus dari SMP Negeri 3 Bekasi, Rafflesia bubar.

Setelah masuk SMA Negeri 3 Bekasi, Thufail Al Ghifari melakukan Jam Sesion dengan beberapa teman sekolah dan mulai memainkan lagu – lagu dari Metallica, Rage Againts The Machine, Sepultura, Soulfly, Korn, Limp Bizkit hingga Marilyn Manson.

Kelas 1 SMA Thufail bergabung dengan Berawan Band sebagai basis dan memainkan lagu – lagu dari Metallica. Berawan Band hanya berjalan 6 bulan lalu bubar. Karena Sigit sang Vokalis band mendirikan band Rattamahatta. Thufail sempat bergabung dengan Rattamahatta sebagai penabuh perkusi dan memainkan lagu – lagu dari Sepultura dan Soulfly.

Kevakuman Rattamahatta, membuat Thufail mendirikan Stompkin di akhir kelas 2 SMA. Stompkin cukup bertahan lama dan sudah memiliki jam terbang di luar kegiatan ekstra kulikuler SMA. Stompkin sering memainkan lagu dari Rage Againts The Machine, Limp Bizkit, Korn bahkan Stompkin juga terinfluense oleh Marilyn Manson, Hed Pe, Red Hot Chili Peppers hingga Soulfly.

Setelah Stompkin bubar, Thufail serius dengan mempersiapkan solo albumnya yang bernuansa rap. Namun dalam prosesnya album solo Thufail sempat tertunda 2 tahunan karena berbenturan dengan proses Thufail memperdalam keislamannya pasca masuknya beliau ke islam setelah 20 tahun lahir dalam pembinaan keluarga Kristen.

Album syair perang panjang merupakan debut Thufail Al Ghifari sebagai rapper. Album indie label ini mendapat banyak sanjungan dan kritik dari komunitas hiphop terutama dalam masalah aransemen musik. Namun Thufail tetap maju dan tidak perduli. Musik di album Syair Perang Panjang memang diakui Thufail sangat apa adanya, karena keterbatasan prasarana dalam penggarapannya.

Untuk mengaransemen music saja, Thufail Cuma modal numpang di computer teman dan hanya menggunakan software Fruityloop 2. Namun satu tahun kemudian Album kedua thufail yang berjudul Dari Atas Satu Tanah Tempat Kita Berpijak akhirnya dirilis. Di Album kedua nuansa musik semakin meluas. Suasana etnik, blues dan industrial mulai terasa di beberapa lagu.

Kebanyakan para penyuka lagu – lagu Thufail lebih terpesona oleh syair dan pemikiran Thufail tentang islam daripada musiknya. Banyak dari penyuka Thufail Al Ghifari justru tidak terlalu perduli dengan ukuran kualitas music Thufail, mereka lebih salut dan terinspirasi oleh syair – syair Thufail Al Ghifari.

“kesuksesan saya tidak terletak pada music dan berapa banyak fans saya, saya tidak butuh fans..saya hanya ingin menyampaikan isi hati saya, rasa syukur saya akan kedahsyatan Islam dalam menemani pencarian jati diri saya, dan saya menemukan jawaban dari semua pertanyaan hidup saya hanya di dalam Islam…dan saya menuangkan semua di dalam lagu – lagu saya”

itulah pendapat Thufail mengenai pro kontra tentang kehadiran dia sebagai rapper yang banyak menyuarakan Islam dan membongkar kebusukan zionis internasional melalui lagu – lagunya. Kini setelah perjalanan kedua Album solonya, Thufail kembali melakukan reuni dengan beberapa teman – teman lamanya di Stompkin yaitu Udenk dan Arif untuk mendirikan The Roots Of Madinah.

Posisi vokalis merupakan tugas baru di band beraliran rock ini. Pengagum Iwan Fals, Eddie Vedder dari Pearl Jam dan Jonathan Davis dari Korn ini siap dengan semua resiko baru yang ia dapat dari proyek barunya bersama The Roots Of Madinah. Banyak para penyuka Thufail sebagai rapper yang kecewa dengan keputusan Thufail untuk vakum sebagai rapper, namun disisi lain Thufail Al Ghifari memang punya alasan sendiri kenapa ia mendirikan The Roots Of Madinah.

“saya ingin mulai sesuatu dari nol lagi, saya ingin merasakan tantangan baru..setuju atau tidak setuju inilah saya! Dan seperti yang sering saya katakan, saya tidak butuh fans, popularitas atau eksistensi. Solo karir saya atau bersama The Roots Of Madinah semuanya hanyalah sebuah proyek eksperimen seni dan resistensi, kreatifitas musik kami hanyalah sarana untuk membagi perasaan kami, membagi isi hati kami tentang busuknya dunia atau jenuhnya kehidupan hingga rasa syukur ketika kami menemukan banyak harapan dengan keyakinan kami terhadap Pencipta kami. Lagi pula The Roots Of Madinah bukan band dakwah atau band islam apalagi band underground atau apalah..kami cuma band rock ala kadarnya tapi dikelola dengan semangat yang tidak sekedarnya..terserah orang mau nilai apa, kami hanya ingin berkarya dan memberi kepuasan pada batin kami”

Sekarang Thufail Al Ghifari sudah tidak perduli dengan perjalanan dia sebagai solo rapper dan pro kontra eksperimen dia dengan The Roots Of Madinah. Ada distorsi baru yang siap menghentak, dan teriakan lantang akan kejujuran hati, ada semangat yang akan melompati semua stagnasi, ada ide baru yang akan mendobrak semua batas yang mengkotak – kotakkan kejujuran kreatifitas dan suara hati, ada sebuah ketulusan yang akan memberi warna baru pada setiap ruang kreatifitas yang tidak terbatas dan tidak pernah menyerah pada semua keterbatasan...mungkin inilah kelahiran baru seorang Thufail Al Ghifari yang ingin memulai semuanya dari nol kembali, bahkan nol besar mungkin…semoga selalu kompak dan istiqomah

http://therootsofmadinah.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar